Potensi 400 Hektar Penanaman Kopi, LMDH Kalpataru Jaya dan Warga Petakan Kesiapan

Andri Darmawipraja (ketua LMDH Kalpataru Jaya), Supri (penggiat kopi Sukaratu), penyuluh pertanian Santanamekar (Asep), Ade Saepudin (kepala desa Santanamekar) (dok. KIM Galunggung Info)
Iman Rohiman

KIM Galunggung Info, Tasikmalaya. Santanamekar yang berada di bawah kaki gunung Galunggung menyimpan potensi alam yang dapat meningkatkan perekonomian warga.

Selain destinasi wisata Curug Batu Blek dan Gado Bangkong yang terus ditumbuhkembangkan, lahan kawasan desa hutannya pun menunjang untuk ditanami kopi.

Melihat potensi besar yang masih tersimpan di desa hutan Santanamekar, Lembaga Masyarakat Desa Hutan Kalpataru Jaya yang diketuai Andri Darmawipraja dan puluhan warga petakan kesiapan penanaman kopi di lahan seluas 200 hektar pada Kamis 30/7/2020 di aula desa Santanamekar.

Turut hadir dalam acara tersebut kepala desa Santanamekar Ade Saepudin, penggiat kopi Sukaratu Supri, dan penyuluh pertanian desa Santanamekar Asep Suryaman.

Areal Santanamekar dengan luas lahan desa hutan lebih dari 400 hektar dengan ketinggian di atas 1000 mdpl cocok untuk pengembangan budidaya kopi kata Supri.
"Kalau untuk peluang areal wilayah daerah Batu Blek yang tembus ke Cikameri wilayah yang bisa dikembangkan. Kalau dilihat dari satelit hamparannya mendukung. Potensi ketinggian 1012 mdpl sampai 1036 mdpl itu potensi untuk penanaman kopi sudah cocok dan memenuhi syarat," ucapnya.

Sementara Asep Suryaman selaku penyuluh pertanian desa Santanamekar menghimbau agar dalam pembukaan lahan untuk penanaman kopi warga harus memperhatikan ekosistem di hutan.
"Galunggung kawasan hutan lindung. Jadi ada batasan apa yang boleh dan tidak boleh ditanam," jelasnya.

Anjuran seperti ini tentu harus diperhatikan warga karena diantara fungsi hutan adalah tempat penyimpanan air bagi warga sehingga pembukaan lahan jangan sampai mengganggu fungsi hutan sebagai penyedia air.

Pada pertemuan lmdh dan warga Ade Saepudin selaku kepala desa memberikan arahan agar pembukaan lahan dapat berjalan dengan baik maka perlu dibentuk kelompok kecil yang berada dibawah koordinasi lmdh.

Ade juga menambahkan jika penanaman kopi sudah dimulai maka warga diharapkan untuk melakukan tumpang sari disekitar areal kopi dengan tanaman pendek agar warga juga dapat penghasilan sebelum panen kopi.
"Karena kopi tanaman jangka panjang maka harus tumpang sari, nanam kacang, jagung," tuturnya.


Tags

Post a Comment

0 Comments

Top Post Ad

Below Post Ad