Cukup Bersyukur Jadi Pengrajin Besek, Dapat Penghasilan Buat Jajan!

 

Heni dan para pengrajin besek sedang menganyam. (dok. KIM Galunggung Info 19/1/22)

Iman Rohiman

KIM Galunggung Info, Tasikmalaya. Karena ingin punya penghasilan tambahan untuk kebutuhan sehari-hari, Heni (42), seorang ibu dari satu anak yang berada di kampung Sindangkasih desa Santanamekar, mulai menekuni anyaman besek 2 tahun silam.

"Faktor ekonomi dan ingin punya penghasilan sendiri untuk menambah penghasilan suami," katanya.
Ketika Ia bicara tentang dorongan yang membuatnya harus belajar ekstra keras agar dapat menganyam besek dengan baik di teras rumah orang tuanya pada 19/1/22.

Ia mengenang betapa susahannya awal belajar menganyam. Hampir satu tahun lamanya baru bisa membuat anyaman besek sesuai harapan.
"Lama, susah, tidak bisa, suka teriris tangan," kenangnya.

Dari membuat anyaman besek sekitar 20 pasang besek sehari, Heni mendapat upah rata-rata 20 rebu.
"Rata-rata 40 besek yang berarti dua puluh pasang dengan penghasilan 20 rebu," ucapnya.

Meskipun tak besar, Heni cukup besyukur  dapat penghasilan 20 rebu karena dengan 20 rebu Ia dapat uang tambahan untuk menutup kebutuhan sehari-hari ditengah biaya hidup yang terus merangkak naik.
"Menambah penghasilan suami, buat jajan," katanya.

Ia selaku pengrajin besek menyimpan harapan besar pada pemerintah, agar para pengrajin sepertinya dapat perhatian serius dari pemerintah terutama bantuan pelatihan keterampiilan dan modal.
"Minta diperhatikan untuk masyarakat kecil seperti penganyam pengrajin besek,"  cetusnya.

Post a Comment

0 Comments

Top Post Ad

Below Post Ad