KIM Galunggung Info, Tasikmalaya.
Meningkatkan kemampuan usaha pelaku UMKM sangat dibutuhkan untuk mengembangkan keterampilan ditengah lesunya iklim usaha.
Daya tahan UMKM perlu dijaga dan ditingkatkan agar dapat bertahan dan terus bertumbuh sehingga ada jaminan keberlangsungan usaha.
Demikian yang dilakukan Pusaka Kuliner, kelompok UMKM dari desa Santanamekar Kecamatan Cisayong, dengan mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Dinas Koperasi, UMKM, dan Tenaga Kerja kabupaten Tasikmalaya yang dimulai pada hari Senin 29/6/2020 sampai Rabu 1/7/2020 di hotel City Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya dengan tema "Peningkatan Kapasitas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah."
Menurut ketua kelompok UMKM "Pusaka Kuliner" Nani Nurhayati (39) yang bergerak dibidang Lontong Isi dengan merk "Teh Naya" pelatihan yang diselenggarakan sangat positif.
"Positif. Baik sekali. Bisa lebih membuka mindset, pola pikir kita," katanya.
Nani, yang baru pertama kali mengikuti pelatihan, menambahkan bahwa dengan adanya pelatihan serasa mendapat keluarga baru.
"Saling bisa sharing tentang produksi. Cara mengelola perusahaan bagaimana. Bisa menjalin silaturahim dan membuka wawasan," tambahnya.
Pelatihan yang diikuti 26 peserta mendapatkan banyak wawasan. Dinamika Kelompok, Strategi Pemasaran, Pengembangan SDM dan Penumbuhan Jiwa Enterpreneur, Tantangan dan Peluang Usaha bagi UMKM, AMT dan Mental Change, Rencana Pengembangan Usaha dengan Canvas Business Model, Strategi Pengembangan Bisnis Berbasis IT, Restrukturisasi Usaha bagi UMKM, Fasilitas Pembiayaan bagi UMKM dari BJB, dan Legalitas Usaha bagi UMKM dari TIM PLUT materi yang didapatkan para peserta.
Bagi Nani, yang memiliki moto usaha "Niatkan yang positif, Usaha yang maksimal, Berdoa, Yakin kita akan sukses dan percaya pada takdir," sangat menyayangkan sekian banyak materi yang disampaikan namun waktunya terbatas.
"Waktu yang sangat singkat. Hanya tiga hari. Jadi belum bisa mengaplikasikannya dalam perusahaan kita," ucapnya.
Setelah mengikuti pelatihan, Nani mencita-citakan agar pelatihan bukan hanya diselenggarakan di tingkat kabupaten saja tetapi dapat dilaksanakan hingga ke tingkat desa.
"Pusaka Kuliner dapat menyelenggarakan pelatihan bareng-bareng untuk merubah pola pikir yang tadinya mencari pekerjaan menjadi membuka peluang kerja," harapnya.
Para pelaku UMKM seperti Nani berharap ke depan pemerintah lebih memperhatikan lagi terutama dalam perijinan usaha.
"Halal, PIRT, BPPOM dibutuhkan biaya. Kalau ga ada program kebanyakan ga bisa bikin," jelasnya.
Dalam mendorong tumbuh kembangnya usaha UMKM, Nani mengajak kepada para pelaku UMKM agar fokus pada usaha yang dirintisnya dan saling sharing jika ada kendala yang dihadapi. Dengan begitu UMKM dapat terus berkembang dan dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya.