![]() |
KIM Jawa Timur dan KIM Kota Tasikmalaya di Sekretariat KIM Kota Tasikmalaya 9/8/2020 (dok. KIM Galunggung Info) |
Iman Rohiman.
KIM Galunggung Info, Tasikmalaya. Sekitar 59,2 juta warga tahun 2019 , menurut laman www.kominfo.go.id, bergerak dalam UMKM di seluruh tanah air. Dari total pelaku baru 3,79 juta yang sudah go online atau sekitar 8%. Dengan demikian sampai saat ini masih banyak pelaku UMKM tang belum dapat dioptimalkan melalui media digital.
Padahal perkembangan revolusi 4.0 dimana digitalisasi menjadi tulang punggung bagi kehidupan warga, terus bergerak maju. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran dan gerakan bersama agar gaung UMKM dapat selaras dengan perkembangan digital.
Belum optimalnya pemberdayaan UMKM tersebut mendorong Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Jawa Timur (Jatim) dan Kelompok Informasi Masyarakat kota Tasikmalaya menjajaki kerja sama "Rumah Kreatif" pada Minggu 9/8/2020 bertempat di sekretariat KIM Kota Tasikmalaya.
KIM Jatim yang diketuai cak Boni beserta 4 orang jajarannya yaitu Abdi, Reynaldi, Rendi dan Wahyu serta KIM Kota Tasikmalaya yang diketuai Deni Sonjaya, wakil Dedi, sekretaris Adam, beserta jajarannya saling bertukar pikiran mengenai gagasan Rumah Kreatif dalam penjajakan tersebut.
Cak Boni selaku ketua KIM Jatim menjelaskan alasan kenapa Rumah Kreatif perlu digulirkan karena setiap daerah punya potensi namun belum mendapat arahan dan modal yang optimal.
"Kawan-kawan punya potensi yang luar biasa tapi karena belum ada yang 'memprovokasi', mengarahkan harus kemana cari duitnya, itu yang kemudian jadi problem," katanya.
Selebihnya Boni menyampaikan model Rumah Kreatif ini hampir mirip dengan konsep "Working Place" dimana pelaku UMKM dapat berkumpul, belajar, dan dibina didalamnya.
"Working Place adalah tempat berkumpul bersama mendesain usaha atau aktivitas. Nanti output hasilnya starup," cetusnya.
Masa pandemi corona bagi KIM Jatim bukanlah hambatan untuk berhenti berkreasi. Justru dimasa pandemi ini ucap Boni KIM Jatim mampu mengembangkan aplikasi yang namanya 'Dolan'.
"Punya aplikasi yang namanya Dolan. Dolan bukan sekedar main tetapi juga ada filosopi tolong dijualkan," pungkasnya.
Kreatif di masa Pandemi dalam kaitannya dengan perkembangan teknologi digital harus diiringi dengan kesiapan sumber daya. Maka KIM sudah seharusnya menyiapkan agar dimasa depan lebih tanggap dengan kemajuan dan tidak gagap digital.