IBI : Tujuan KB untuk Mensejahterakan

 

Penyelenggara dan Peserta Berpoto Bersama di Ruang Kelas Ar-Rohman Ganimukti(dok. Citizen 26/1/2021) 

Iman Rohiman

KIM Galunggung Info, Tasikmalaya. Bertempat di ruang kelas Ar-Rohman Ganimukti Warga kedusunan Citepus ikuti Edukasi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi(EKBKR)   pada Selasa 26/1/2021.

Acara digelar berkat kerja sama antara Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Pemerintah Desa Santanamekar, PT Bayer, dan Mercy Corps Indonesia (MCI).

Dari 36 peserta yang diundang hanya 24 warga yang hadir.

Perwakilan MCI Yandi Aryandi mengatakan dalam pembukaan acara EKBKR bahwa MCI merupakan Yayasan atau LSM yang bergerak dalam bidang sosial terutama membantu para petani.

‘’Mercy Corps itu Yayasan kemanusiaan, LSM kalau di kita, tapi bergerak di pertanian,’’ jelasnya.

Dia kemudian mengatakan bahwa dalam rangka menjalankan tujuan tersebut maka MCI dengan Bayer dan Kementrian Pertanian membuat ‘Program Pemberdayaan 500.000 Petani Rentan COVID-19’. Program tersebut bertujuan membantu para petani dan istri petani. Bagi petani MCI membantu dari sisi ekonomi dengan memberikan bantuan pestisida bagi para petani sementara untuk   para istri petani menyelenggarakan penyuluhan tentang pentingnnya KB untuk masyarakat.

‘’satu dari sisi ekonomi dibantu dari aspek pestisidanya, kalau dari aspek taninya kami membantu mencoba mengingatkan, mensosialisasikan kembali cara ber-KB yang baik pada saat pandemi,’’ tuturnya.

Sementara Bidan Puskesmas Kecamatan Cisayong Yanti pada acara EKBBKR mengingatkan bahwa semua alat kontrasepsi seperti pil kb, kondom, suntik, implan, IUD, semuanya sama untuk menunda kehamilan.

‘’Semuanya sama bertujuan untuk menjalankan  kehamilan,’’ katanya.

Dia menambahkan bahwa dengan menjalankan program Keluarga Berencana diharapkan dapat menciptakan keluarga-keluarga yang sejahtera.

‘’Tujuan KB untuk mensejahterakan keluarga,’’ jelasnya.

Lebih jauh lagi Dia mengatakan bahwa dengan KB diharapkan tercipta keluarga yang berkualitas. Sedangkan sedikit banyaknya tidak terlalu menjadi fokus.

‘’Lebih baik sedikit anak tapi berkualitas apalagi kalau banyak berkualitas,’’ tutupnya.