H. Moh. Anwar Ketua POKDAKAN Galunggung Maju Berkah (GMB), Anggota DPRD PKS Dedi Kurniawan, bersama anggota POKDAKAN GMB di kolam bioflok Cihanjuang desa Sinagar Kamis 17/2/22 (dok. Citizen) |
KIM Galunggung Info, Tasikmalaya. Kelompok ikan(Pokdakan) Galunggung Maju Berkah(GMB) adakan pertemuan dengan anggota DPRD PKS kabupaten Tasikmalaya H. Dedi Kurniawan dalam upaya pengembangan budidaya ikan nila dengan sistem bioflok di kediaman ketua GMB H. Moh. Anwar Cihanjuang desa Sinagar kecamatan Sukaratu Kamis 17/2/22.
Dalam sambutannya ketua pokdakan GMB Moh. Anwar mengatakan bahwa kelompoknya baru memiliki badan hukum sejak tahun 2020 walaupun kegiatan perikanan sudah sejak lama digeluti oleh anggotanya.
"Secara badan hukum baru berdiri 2020 meski yang budidaya sudah lama," katanya.
Ia menambahkan karena salah satu kendala budidaya ikan di Sukaratu adalah masalah air karena penambangan oleh karena itu kelompoknya mengembangkan sistem ikan bioflok.
"Disini salah satu masalah adalah air. Maka kami mencoba ikan sistem bioflok," ucapnya.
Dilansir dari https://www.litbang.pertanian.go.id/tahukah-anda/212/#:~:text=Bioflok%20adalah%20salah%20satu%20teknologi,dapat%20meningkatkan%20nilai%20kecernaan%20pakan. bahwa sistem bioflok adalah salah satu teknologi budidaya ikan, yakni suatu teknik budidaya melalui rekayasa lingkungan yang mengandalkan pasokan oksigen dan pemanfaat mikroorganisme yang secara langsung dapat meningkatkan nilai kecernaan pakan.
Teknik ini populer di kalangan peternak lele dan nilai karena mampu menggenjot produktivitas panen yang lebih tinggi. Selain itu, metode bioflok juga menekan penggunaan lahan menjadi tidak terlalu luas dan hemat air.
Moh. Anwar melanjutkan bahwa dalam evaluasinya, ternyata sistem bioflok belum dapat meningkatkan pendapatan secara masif karena kebutuhan pembudidaya lebih besar dari pendapatan ikan bioflok.
"Kendala sistem perikanan bioflok saat ini yang digeluti belum dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Karena rata-rata pakan ikan terkadang lebih tinggi dari pengeluaran makan yang dikonsumsi pembudidaya ikan," jelasnya.
Untuk meningkatkan nilai budidaya ikan sistem bioflok kedepan, kata Anwar, kelompoknya merancang hasil pengolahan pasca panen.
"Bukan hanya produksi ikan untuk dikonsumsi langsung, tetapi diharapkan bisa dibuat frozen food, dibuat keripik ikan, nuget ikan," imbuhnya.
Anggota DPRD Komisi II Dedi Kurniawan yang membidangi Perikanan, Peternakan, Pertanian, UMKM dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa reses seringkali dibayangkan oleh masyarakat identik dengan bagi-bagi anggaran padahal reses adalah tempat menampung usulan.
"Salah satu perannya adalah menampung aspirasi melalui reses. Namun seringkali masyarakat menganggap bahwa kegiatan reses ini identik dengan membagikan anggaran semata padahal reses tempat menghimpun usulan masyarakat yang nanti akan dirumuskan dalam kebijakan," paparnya.
Dirinya menambahkan bahwa Sukaratu sebagai icon Galunggung sudah sejak lama memiliki sejarah pusat perikanan.
"Galunggung punya sejarah perikanan sampai tingkat nasional dan ini harus dibangkitkan kembali bahkan ditingkatkan," kenangnya.
Ia pun memiliki gagasan yang sama dengan ketua pokdakan GMB, untuk kedepannya perlu ada pengembangan UMKM dari perikanan.
"Misalnya pengembangan pepes ikan nila," ungkapnya.