![]() |
Dina Soekirno bersama suami |
Dimulai dari nol yaaa..
Seminggu setelah akad Abi langsung memboyong umi ke istana pertama kami, sebuah kontrakan petakan seluas 3x7 m berada ditengah pemukiman padat. Rumah ini hanya terdiri dari ruang depan, ruang tengah yang dijadikan kamar tidur tanpa pintu dan ruang belakang yang dijadikan dapur dan kamar mandi.
.
Tapi rumah mungil ini terasa luas kok, sebab isi kontrakan kami saat itu hanya selembar kasur kecil, rice cooker, kipas angin, kompor, panci kecil, penggorengan, alat makan dan alat mandi seadanya.
Inilah yang jadi modal pertama kami hidup.
.
Ditengah penghasilan Abi Umi yang masih pas-pasan, langsung dikaruniai 2 orang anak kembar, membuat kami harus benar-benar selektif mengatur pemasukan dan pengeluaran, menyusun skala prioritas dengan sangat ketat.
.
Sebenernya bisa aja sih kami tinggal dirumah orangtua yang sangat nyaman, semua perlengkapan rumah sudah tersedia lengkap, ngga usah pusing mikir bayar kontrakan, beli susu anak-anak, makan sehari-hari, nabung beli perlengkapan rumah, dll.
.
Tapi justru dengan memulai hidup dari nol seperti ini Abi dan Umi mendapat banyak sekali pelajaran hidup, terutama ilmu agar bisa mengendalikan dan memanajemen pendapatan dan pengeluaran serta menyusun skala prioritas.
.
Abi dan Umi sepakat, bukan gaya dan gengsi yg dikedepankan, melainkan masa depan dan keberlanjutan keluarga dan anggota-anggotanya.
.
Dan pada akhirnya, semua yang kita miliki saat ini yang dicapai melalui proses berdarah-darah, akan selalu dapat dikenang sebagai pencapaian yang membanggakan untuk anak cucu kelak..aamiin
.
Kebanggaan seorang lelaki terletak ketika dia mampu berdiri diatas kakinya sendiri dari titik nol..
Kebanggaan seorang perempuan terletak ketika dia mampu bertahan mendampingi lelakinya ketika memulai di titik nol..