Iman Rohiman
KIM Galunggung Info, Tasikmalaya. Dalam rangka menertibkan penggunaan knalpot bising di kedusunan Citepus desa Santanamekar warga bersama pemerintahan kedusunan Citepus dan Babinsa desa Santanamekar gelar Diskusi Sosialisasi Larangan Knalpot Bising di rumah ketua RT/RW 002/002, Apet pada Sabtu 21/5/22.
Hadir dalam acara kepala wilayah kedusunan Citepus Suhendar, ketua RW 002 kedusunan Citepus, ketua RW 002 Agus Permadi, ketua RT/RW 002/001 Agus Syarifudin, ketua RT/RW 001/002 Iyan, tokoh masyarakat Singkursari Cucu Samsu, tokoh masyarakat Citepus Endang, PPM desa Santanamekar Dian Herdiana, dan warga.
Kawil kedusunan Citepus Suhendar dalam pembukaan mengatakan bahwa diskusi kali ini selain silaturahmi juga berbicara tentang masalah kemasyarakatan terutama kenakalan remaja.
"Kendala yang dihadapi masyarakat terutama kenakalan remaja. Selain sharing dan silaturahmi," katanya.
Kenakalan remaja merupakan masalah sosial yang hampir ditemui dalam kehidupan bermasyarakat di setiap daerah. Vandalisme yakni aksi mencoret-coret fasilitas umum, minum-minuman keras, penggunaan obat-obat terlarang, penyimpangan budaya, aksi premanisme, hingga pergaulan bebas beberapa masalah yang kerap kali ditemukan.
Salah satu bahasan pada kesempatan diskusi kali ini adalah upaya sosialisasi untuk penertiban knalpot bising di kedusunan Citepus sebelum tindakan razia knalpot bising dilakukan.
Semua yang hadir dalam acara diskusi sepakat bahwa secara bersama-sama akan menyampaikan kepada masyarakat terutama remaja agar tidak menggunakan knalpot bising yang dapat mengganggu ketertiban.
Selain itu, agar razia yang direncanakan dapat berjalan baik, menurut serda Saeful, selaku Babinsa desa Santanamekar, perlu dibuatkan berita acara ketika akan melaksanakan razia knalpot.
"Buat berita acara untuk pelaksanaan razia knalpot bising diantara kawil, rw dan rt serta masyarakat agar tidak terjadi resistensi dari masyarakat itu sendiri," katanya.
Kenapa berita acara ini penting? Menurut Saeful karena razia yang pernah digelar di Cirando kecamatan Cisayong berbuntut konflik diantara warga setelah pelaksanaan razia.
"Berkaca dari pengalaman razia knalpot bising di Cirando. Tertangkap 3 motor. Diproses polsek kemudian ditahan. Namun setelah selesai karena pelaku knalpot bising merasa bahwa warganya sendiri yang melaporkan maka diantara pelaku knalpot bising dan yang melaporkan terjadi konflik," ungkapnya.
![]() |
Warga kedusunan Citepus sedang menyimak diskusi dirumah ketua RT/RW 002/002 Apet 21/5/22 (dok. KIM Galunggung Info) |
Hal seperti itu tentunya tidak diharapkan terjadi. Sebaliknya yang diharapkan adalah kondusifitas dan tumbuhnya kesadaran dari para pengguna sepeda motor.
Serda Saeful juga menyampaikan tiga hal yang perlu dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat agar ketertiban, keamanan, dan kenyamanan dapat tercipta.
"Jaga diri, jaga keluarga, dan jaga lingkungan," jelasnya.
Jaga diri berarti setiap masyarakat harus dapat membedakan mana yang bermanfaat dan yang tidak bagi dirinya.
Jaga keluarga dengan memperhatikan perkembangan usia remaja yang labil, perhatikan agama dan pendidikannya.
Terakhir setiap masyarakat harus peduli terhadap masalah yang dihadapi masyarakat untuk kemudian secara bersama-sama mencari cara untuk memecahkannya.