Iman Rohiman
KIM Galunggung Info, Tasikmalaya. Pembukaan wisata Curug Batu Blek desa Santanamekar dengan manajemen baru rencananya akan mulai dilaksanakan 15 Juli bulan ini. Untuk mematangkan persiapan tersebut Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Kalpatarujaya desa Santanamekar lakukan koordinasi dengan Karang Taruna dan pihak-pihak yang akan bersungguh-sungguh memajukan wisata curug Batu Blek di aula desa Santanamekar 3/7/22.
Koordinasi dihadiri pengurus LMDH Kalpatarujaya yang diwakili ketua Andri Darmapraja, wakil ketua Endang, Sekretaris Asep. Pengurus Karang Taruna diwakili ketua Adit Pindra. Dan perwakilan kepunduhan Cipeuteuy desa Sukamukti diwakili ketua RW Usep dan Edod, Momo, Sarip selaku warga. Turut hadir wakil dari pemerintah desa Santanamekar Hendrayana selaku kepala urusan Ekonomi dan Pembangunan.
"Pertemuan kali ini lebih pada sosialisasi mengenai pengelolaan wisata dan sharing profit," kata Andri selaku ketua LMDH Kalpatarujaya ketika mengawali kegiatan koordinasi.
Menurut Andri koordinasi ini sangat penting bagi kemajuan wisata desa Santanamekar agar penataan objek wisata ke depan berjalan dengan baik
"Agar kedepannya repeh rapih," katanya.
Pada kesempatan yang sama wakil ketua LMDH Kalpatarujaya Endang memaparkan apa saja persiapan yang dilakukan menghadapi pembukaan dengan manajemen baru.
"Langkah yang harus didahulukan yaitu membangun gapura selamat datang dan gazebo tiket," ucapnya.
![]() |
Objek wisata Curug Batu Blek desa Santanamekar |
Selain kebersihan yang harus diciptakan, bangunan lain dan fasilitas pendukung juga akan disiapkan sebelum pembukaan objek wisata dengan manajemen baru kata Endang.
"Rambu-rambu penunjuk objek wisata, toilet untuk ganti baju, tempat sampah, rest area juga harus dibangun," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bagaimana cara membangunnya? Menggunakan sumber daya yang tersedia.
"Jangan terlalu berpikir biaya, nantinya jadi pening. Manfaatkan saja sumber daya yang ada di sekitar seperti bambu dan kayu," ungkapnya.
"Yang mengerjakan kita sama-sama gotong royong," tambahnya.
Pada pertemuan kali ini juga disepakati profit sharing diantara berbagai pihak terkait, setelah harga tiket Rp. 10.000 dikurangi premi Rp.500 dan pajak hiburan daerah 25%. Kesepakatan dibacakan langsung oleh Endang selaku wakil LMDH Kalpatarujaya.
"Pembagiannya 40% untuk perhutani dan 60% untuk LMDH," ucapnya.
"60% bagian LMDH dibagi 30% untuk petugas, 22,5% untuk desa, 20% untuk LMDH, 5% Karang Taruna, 10% keamanan, 10% wilayah, 2,5% infak," pungkasnya.