![]() |
Petani Kelompok Tani Mukti sedang Menyimak Sosialisasi Kemitraan Budidaya Kentang yang Disampaikan Indofood Fortuna Makmur di Madrasah At-Taqwa Citepus 8/7/22 (dok. KIM Galunggung Info) |
Iman Rohiman
KIM Galunggung Info, Tasikmalaya. Kelompok Tani Mukti desa Santanamekar bersama Indotani dan Indofood Fortuna Makmur sebagai anak perusahaan Indofood jajaki kemitraan dalam budidaya kentang untuk perluasan keripik kentang pada pertemuan yang digelar di madrasah At-Taqwa Citepus pada Jum'at 9/7/22.
Wahyu selaku perwakilan Indotani mengatakan bahwa pihaknya hanya menjebatani kelompok Tani dengan Indofood Fortuna Makmur untuk membuka pintu bagi kemitraan budidaya kentang.
"Hanya menjebatani indofood dengan petani. Kentang khususnya untuk keripik sehingga budidaya berbeda," ucapnya.
Indotani merupakan anak perusahaan Indofood yang bergerak dalam bidang obat-obatan untuk pertanian.
Ia menambahkan bahwa kesempatan ini pun dalam rangka sosialisasi peraturan kemitraan jika para petani berminat bekerja sama.
"Aturan yang berkaitan dengan indofood mengenai bagaimana jika bermitra," ungkapnya.
Hadir dalam kegiatan ketua kelompok Tani Multi Dikdik Purnama, sekretaris Iman Rohiman, bendahara Asep. Beserta para anggota kelompok tani.
Pada kesempatan yang sama Divisi Agro Priangan Timur Indofood Fortuna Makmur, Dede Ichwan, mengatakan bahwa peluang untuk menjadi mitra indofood sangat besar karena kebutuhan kentang 350 ton perhari sementara yang terpenuhi baru 200 ton dan itupun masih impor.
"350 ton perhari di tiga pabrik, 1 di semarang, 2 di tanggerang. Yang efektif 200 ton jadi masih ada peluang 150 ton," jelasnya.
"Kentang untuk keripik masih impor 60 % bahan bakunya," tambahnya meyakinkan petani.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut menurutnya, Indofood merencanakan perluasan kerjasama untuk 5000 hektar dan untuk priangan timur target 1000 hektar.
"5000 hektar untuk memenuhi kebutuhan kentang. Di priangan timur 1000 H," ujarnya.
Sebagai tahap awal kata Ichwan, sistem yang akan dikembangkan mengenai kemitraan dalam bibit dengan biaya Rp. 16.750/kilo dengan bayar panen.
"Sistem kemitraan indofood menyediakan bibit sistem bayar panen," ucapnya.
Sistem bayar panen berarti petani diwajibkan membayar bibit setelah panen dilakukan.
Pihak indofood juga menyanggupi, kata Ichwan, untuk mendampingi selamat bercocok tanam dan membeli hasil panen dengan harga standar Rp. 7.700/ kilo.
"Kami akan melakukan pendampingan selama bercocok tanam. Membeli
harga standard 7700/kilo," ujarnya.
Namun pihaknya kata Ichwan hanya akan membeli hasil panen kentang dengan ukuran diameter minimal 4,5 cm dan baik.
"Minimal diameter 4,5 cm,
kentang tidak hijau, busuk, kena insek, atau bentuk diluar kebiasaan," pungkasnya.