Rengginang Oyek "Ma Ejot", Bertahan ditengah Lesunya Daya Beli

Iman Rohiman
0

Lilis Ahmad Dauli memperlihatkan produk usahanya rengginang  oyek "Ma Ejot" dan keripik Ubi Ungu di rumah produksi kampung Ciburuy Pesantren desa Sukasukur kecamatan Cisayong 3/10/25 (dok. KIM Galunggung Info)

KIM Galunggung Info, Tasikmalaya. Bertahan ditengah lesunya daya beli masyarakat, itulah yang dilakukan Lilis Ahmad Dauli, seorang pengrajin sekaligus pemilik usaha rengginang oyek "Ma Ejot" yang berada di kampung Ciburuy Pesantren desa Sukasukur kecamatan Cisayong.  

Usaha rengginang oyek "Ma Ejot" mulai didirikan Lilis(53) pada tahun 2019 dan beberapa bulan setelah berdiri harus menghadapi pandemi covid yang membuatnya harus bekerja lebih ekstra. 

"Pada 2019 mulai mengawali pembuatan rengginang oyek dan beberapa bulan setelahnya corona" kenangnya. 

"Ketekunan, kerja keras, kesabaran alhamdulillah hingga saat ini masih bisa bertahan," tambahnya.

Ditemui di tempat produksi rengginang oyek "Ma Ejot" pada 3/10/25  Lilis menyampaikan bahwa saat ini, usaha yang ditekuninya membutuhkan rata-rata 1,5 kuintal singkong setiap bulannya. Dari singkong tersebut dihasilkan 720 bungkus yang siap ia pasarkan setiap bulannya. 

Menurut Lilis proses pembuatan rengginang oyek cukup sederhana.  Dimulai dari memilih singkong yang bagus, kemudian dikupas dan direndam selama dua sampai tiga hari. Setelah itu diparut kemudian diperas dan dikukus. Setelah jadi beras oyek kemudian dimasukan ke dalam cetakan. Dikukus lagi, dijemur kemudian digoreng. 

Lilis Ahmad Dauli pemilik usaha Rengginang oyek "Ma Ejot" ditemani Epong sedang membuat Rengginang oyek di rumah produksi kampung Ciburuy Pesantren desa Sukasukur kecamatan Cisayong (dok. KIM Galunggung Info 3/10/25) 

Yang paling penting dalam pembuatan rengginang oyek ini ungkap Lilis adalah kencur yang menjadi ciri khas selain bumbu lainnya. 

"Kencur menjadi ciri khas rengginang oyek, selain bawang putih, garam, dan bumbu rahasia, " ungkapnya. 

Dalam hal pemasaran rengginang oyek, dirinya belum merambah memanfaatkan perdagangan online. Ia masih mengirim langsung ke toko yang telah menjadi mitra selama ini. Dan ia pun merasa belum bisa memenuhi kebutuhan mitra secara optimal. 

Usaha rengginang oyek "Ma Ejot" dalam beberapa tahun ini telah bermitra dengan toko oleh-oleh Sinar Berkah, Mekar Asih, Segar, Jaya Rasa, minimarket x-sha, Asia Plaza. 

Dari usaha bermitra dengan toko oleh-oleh ini, Lilis rata-rata meraup keuntungan bersih 2 juta. Dengan pendapatan tersebut, Lilis sangat bersyukur karena dapat menjadi pintu rezeki untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

"Alhamdulillah sangat bersyukur untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," cetusnya. 

Meski merasa sudah cukup, namun ia sangat berharap ada bantuan dari pemerintah agar usahanya terus tumbuh dan berkembang. 

"Semoga pemerintah terus membimbing, memberikan pelatihan, perluasan pasa, dan terutama insentif modal," pungkasnya. 



Tags

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
3/related/default