![]() |
| Kios Sayuran Ade di HPKP 1 pasar Cikurubuk kota Tasikmalaya |
Kenaikan beberapa harga komoditas hasil pertanian dipicu karena petani gagal panen akibat cuaca yang tidak menentu. Hujan yang terjadi beberapa bulan ini membuat tanaman membusuk hingga tanaman tidak dapat dipanen sesuai harapan.
Selain karena gagal panen, menurut Ade selaku pedagang di blok Himpunan Pedagang Kecil Pasar(HPKP) 1 pasar Cikurubuk kota Tasikmalaya, kenaikan harga juga dipicu oleh permintaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi(SPPG) terhadap beberapa komoditas hasil pertanian untuk memenuhi program Makan Bergizi Gratis(MBG).
"Program MBG membuat permintaan terhadap wortel, seledri, saladah, sosin cukup tinggi sementara hasil panen petani terkadang belum mencukupi sehingga harga naik," katanya.
Permintaan yang cukup tinggi ini membuat harga wortel yang biasa dijual kisaran 6.000-9.000 kini dijual 14.000-18.000 per kilo, saladah yang biasa dijual kisaran 15.000-20.000 kini 30.000-35.000 per kilo, dan sosin yang biasa dijual kisaran 5.000-9.000 kini dijual kisaran 15.000-19.000 per kilo.
Ade menambahkan karena permintaan SPPG terhadap hasil pertanian cukup tinggi akibatnya beberapa petani yang biasa menjual hasil panen padanya kini menjual sebagian hasil panennya ke pedagang lain untuk dikirim ke pasar induk Caringin Bandung maupun pasar induk Kramat Jati Jakarta.
"Sekarang beberapa petani menjual ke pedagang lain untuk pasar di Bandung maupun Jakarta," ucapnya.
Meskipun demikian dirinya tetap merasa senang karena barang dagangan yang dijajakannya bisa cepat habis dalam waktu singkat walaupun harganya cukup tinggi.
"Senang karena barang yang dijajakan akan cepat habis terjual untuk kebutuhan MBG," cetusnya.


