Tenaga Teknik yang Kompeten, Penentu Karir di Pertambangan

Kepala PPSDM GEOMINERBA Ir. Dwi Anggoro Ismukurnianto, kepala cabang dinas ESDM Wilayah VI Tasikmalaya Zainal Arifien, Koordinator Inspektur Tambang Provinsi Jawa Barat unit kerja Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba Muhammad Saptajie S., S.T. dan peserta workshop ‘’Pembekalan dan Uji Kompetensi Pengawas Operasional Pertama bagi Pekerja Tambang Skala Kecil di Provinsi Jawa Barat’’ berfoto bersama di ruang meeting Tulip hotel Santika kota Tasikmalaya 10/10/22(dok. KIM Galunggung Info)

Iman Rohiman

KIM Galunggung Info, Tasikmalaya. ‘’Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara mengamanahkan agar perusahaan pemegang IUP(izin usaha pertambangan) Eksplorasi, IUPK(izin usaha pertambangan khusus) Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, dan IUPK Operasi Produksi wajib memiliki tenaga teknis pertambangan yang berkompeten sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,’’ kata Ir. Dwi Anggoro Ismukurnianto selaku kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geologi, Mineral, dan Batu Bara PPSDM GEOMINERBA dalam sambutannya ketika membuka Workshop ‘’Pembekalan dan Uji Kompetensi Pengawas Operasional Pertama bagi Pekerja Tambang Skala Kecil di Provinsi Jawa Barat’’ di ruang meeting Tulip hotel Santika kota Tasikmalaya 10/10/22.

Masih dalam sambutannya, kepala pusat PPSDM GEOMINERBA melanjutkan bahwa salah satu tenaga teknis yang harus dimiliki dalam kegiatan penambangan adalah pengawas operasional yang ditugaskan untuk melakukan inspeksi, pemeriksaan, dan pengujian kegiatan operasional di wilayah pertambangan.

‘’Salah satu tenaga teknis pertambangan adalah Pengawas Operasional yang ditunjuk dan bertanggung jawab oleh dan kepada KTT(kepala teknik tambang) /PTL(penanggungjawab teknik dan lingkungan) yang mempunyai kompetensi dalam melaksanakan inspeksi, pemeriksaan, dan pengujian kegiatan operasional pertambangan di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai kaidah teknik pertambangan yang baik,’’ jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, pihaknya menegaskan bahwa kegiatan workshop  diselenggarakan dalam upaya PPSDM GEOMINERBA membantu perusahaan mempersiapkan praktisi pertambangan pada tingkat operator.

‘’Salah satu upaya dari PPSDM Geominerba untuk membantu perusahaan pemegang IUP mempersiapkan para praktisi pertambangan pada tingkatan operator agar mempunyai pengetahuan teknis sesuai yang dipersyaratkan dalam peraturan sebagai pengawas operasional,’’ ucapnya.

Koordinator Inspektur Tambang Provinsi Jawa Barat Muhammad Saptajie S,., S.T. sedang menyampaikan materi workshop di ruang meeting Tulip hotel Santika kota Tasikmalaya 10/10/22 (dok. KIM Galunggung Info)

Dirinya berharap, dengan kegiatan workshop, dapat membantu operator pertambangan tersertifikasi sehingga kompeten dibidangnnya.

‘’Dapat membantu para peserta melewati ujian sertifikasi sehingga dinyatakan sebagai pekerja yang kompeten untuk menduduki jabatan Pengawas Operasional Pertama,’’ harapnya.

Selain pentingnya acara workshop untuk kompetensi seorang operator pertambangan, kegiatan ini pun adalah titik untuk meniti karir ke depannya. Oleh karena itu, Dwi berharap kesungguhan para peserta dalam mengikuti kegiatan yang diselenggarakan.

‘’Agar peserta workshop untuk bersungguh-sungguh mempelajari apa yang disampaikan oleh para Pengajar, karena dengan ilmu dan kompetensi yang diperoleh, tidak hanya menjaga operasionalisasi kegiatan pertambangan agar selalu aman, sehat, dan ramah lingkungan, tetapi juga menjadi titik awal karir Saudara untuk menggapai level manajerial yang lebih tinggi,’’ cetusnya.

Sebelumnya, Romi Sundara selaku penyelenggara PPSDM GEOMINERBA mengatakan bahwa kegiatan workshop ‘’Pembekalan dan Uji Kompetensi Pengawas Operasional Pertama bagi Pekerja Tambang Skala Kecil di Provinsi Jawa Barat’’ bersamaan waktunya dengan workshop ‘’Pengembangan Teknik dan Lingkungan pada Pertambangan Emas Rakyat di Provinsi Jawa Barat’’. Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta dari perusahaan-perusahaan tambang di Jawa Barat. Dan akan berlangsung dari 10 Oktober hingga 15 Oktober 2022.