Nikmati Pesona Alam, Wisatawan GEOWANA Ecotourism Bandung HIKING di Gunung Galunggung

Wisatawan Geowana Ecotourism bersama KIM Galunggung Info Berfoto bersama di tugu Erupsi Gunung Galunggung di objek wisata Kawah Gunung Galunggung 6/7/25 (dok. KIM Galunggung Info) 

KIM Galunggung Info, Tasikmalaya. Kabut tipis perlahan menyelimuti ketika wisatawan Geowana Ecotourism dari Bandung satu persatu mendatangi basecamp Bukit Nangreu Galunggung yang dihiasi pohon pinus pada Sabtu tengah hari 6/7/25. 

Bukit Nangreu Galunggung salah satu usaha Econique PT Perhutani Alam Wisata Risorsis (PT Palawi Risorsis) yang merupakan Anak Perusahaan BUMN Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan Negara (Perum Perhutani).

Setelah berdatangan di basecamp Bukit Nangreu Galunggung, semuanya langsung disuguhi hidangan paket nasi liwet panas yang telah disediakan kedai Bukit Nangreu. Ikan asin, telor dadar, lalapan, sambal, gorengan tempe, dan air teh panas adalah menu yang dihidangkan di atas meja kayu. 

Makan pun selesai. Gan Gan Jatnika selaku pimpinan Geowana Ecotourism kemudian mengumpulkan 37 orang wisatawan dan 2 pemandu di halaman kedai Bukit Nangreu yang rindang dan sejuk. Ia membuka kegiatan, mengenalkan kami berdua (Iman Rohiman dan Sayyid) dari KIM(Komunitas Informasi Masyarakat) Galunggung Info selaku pemandu lokal, dan memberikan pengarahan kepada para peserta. 

Gan Gan Jatnika (paling depan berjaket merah hitam biru dan memakai topi) membawa rombongan wisatawan GEOWANA Ecotourism hiking menu ju Kawah Gunung Galunggung 6/7/25 (dok. KIM Galunggung Info)

Setelah itu, ia memulai hiking dengan menyusuri jalan terjal sepanjang 750 meter menuju kawasan objek wisata gunung Galunggung. Karena medan yang terjal, semua peserta berjalan perlahan. Sambil bersenda gurau dan senyum riang, wisatawan menikmati perjalanan yang ditumbuhi pepohonan dan semak hutan di kiri dan kanannya. 

Tibalah semua di kawasan parkir kawah gunung Galunggung. Gan Gan Jatnika sedikit menepi, megarahkan peserta ke lapangan kecil. Di sinilah ia menyampaikan sedikit materi tentang terbentuknya bukit Seribu hasil letusan gunung Galunggung tahun 1982. 

Setelah itu, rombongan kembali berjalan menyusuri jalan sempit yang menjadi jalur untuk ojek khusus kawah gunung Galunggung. Di jalur ini, peserta dapat menikmati panorama pohon pakis yang berjejer di ngarai-ngarai gunung Galunggung. Memandang ke arah timur dimanjakan pemandangan perkampungan dan perkotaan. Sementara ke arah tenggara peserta dapat melihat puncak Paneeran dan beberapa air terjun yang mengalir. 

Wisatawan GEOWANA Ecotourism sedang melihat air terjun di sepanjang jalur khusus ojeg Kawah Gunung Galunggung yang dihiasai pohon pakis 6/7/25 (dok. KIM Galunggung Info)

Setelah kurang lebih 40 menit perjalanan sampailah di sekitar kawasan wisata gunung Galunggung. 

Di tempat ini peserta dapat melihat ke bawah sebelah barat kawah gunung Galunggung yang kedalamnnya kurang lebih 100 meter dengan diameter kurang lebih 1000 meter. Di atas sebelah baratnya peserta dapat melihat puncak dinding ari (2.168 mdpl), puncak dora (2.225 mdpl), dan puncak beuti Canar (2.240 mdpl). 

Di kawasan wisata Gunung Galunggung, bersebelahan dengan warung yang dimiliki Memed, Gan Gan kembali mengumpulkan para wisatawan, kemudian menugasi kami untuk menyampaikan materi tentang asal usul penamaan Gunung Galunggung. Lalu ia menyampaikan lebih detail mengenai proses erupsi Gunung Galunggung dari waktu ke waktu. 

Setelahnya para wisatawan berjalan di kawasan objek wisata gunung Galunggung menuju arah tangga kawah gunung Galunggung. Namun baru beberapa langkah kaki, kabut semakin tebal dan hujan pun turun.